Suasana pagi,hari Sabtu di sekolah yang ramai tepat didepan kelas X_5,kelas dimana aku memgenyam pendidikan disitu.Saat ku membersihkan kaca.
“Hei pembersih kaca….?” Tak kuduga ternyata panggilan itu untukku .Teriakan keras dari salah seorang lelaki berambut jabrik dan senyum manisnya diantara 5 pemuda yang duduk di depan kelasku.
Kutoleh pada arah yang memenggilku, ternyata dia tersenyum dan bertanya “Siapa namamu”, aku pun dengan wajah marah berkata “Siapa Lo.. !”
Dia dan teman-temannya tertawa,suaranya kembali terdengar, “Mbak pembersih kaca berjaket coklat,siapa namamu?”
Dengan pertanyaanya itu, kamipun saling bertengkar meskipun tak saling kenal.
Mr.X : “Kok diem,punya mulut g lo..!”
Miss Y : “Suka-suka gue,mau apa lo..?”
Mr.X : “Cuma mau kenal”,boleh kan?
Miss Y : “G boleh !”
Mr.X : “Sombong banget sich..”
Miss Y : “(Diam tanpa kata,kutampilkan senyum sadisku.)
Bel sekolah tanda masukpun berbunyi,mereka lari masuk kelas X_9.
Ternyata pemuda berambut jabrik itu adalah anak X_9.
Pelajaran mulai berlangsung, dan tak terasa ternyata bel istirahat pertamapun berbunyi.
Seperti biasa,setiap istirahat aku selalu keluar kelas dengan teman-teman.
Dan akh..na’as ke kembali bertemu dengannya, dan dia kembali senyum padaku.
Ternyata dia adalah salah stu pemain futsal yang ikut bergabung dengan anak-anak X_5 pada sebuah club yang dimana saat itu aku menjadi Manager dari SMALAN’S FC,club yang aku maksut.
Dengan hati jengkel akupun terpaksa berkenalan dengannya, karena dipaksa temanku yang juga pemain futsal club kami.
Nathan : “Heh..Manager, dia Nata anak X_9.Dia akan bergabung dalam club futsal
kita.
Nacha : “Ooo….”
Nata : “Akh sadis banget jadi cewek..!”
Nacha : “What ever..”
Nathan : “Kenalan dulu, kan dia bakal jadi anggota SMALAN’S FC.
Nacha : “SELAMAT BERGABUNG (tanpa kusebutkan namaku,aku masuk kelas)
Nata : “Ich wow sadis banget broo..”
Nathan : “Emang gitu dia klo sama cowok g kenal, kenapa?
Emmm kamu naksir kan sama dia?
Nata : “ Akh…ngaco lo..”
Nathan : “ Namanya Nacha, jika kamu naksir aku akan dapetin dia buat kamu”
Nata : “ Waw…menantang tuh cewek, boleh juga.”
Bel masuk kelaspun berbunyi, pelajaranpun dimulai. Kelasku yang begitu ramai membuat guru marah dan tidak mau mengajar hingga bel pulang sekolahpun kembali terdengar.
Kamipun beramai-ramai bersenda gurau di depan kelas, sembari menunggu parkiran sepeda motor sepi.
Seorang teman sekelasku bernama Bondan membuatku terkejut, “Hei Cha..dapat slam dari Nata X_9”. Akupun marah, karena aku benci dengan pemuda yang bernama Nata itu. “Akh..apa’an sich” teriakku jengkel.
Dengan tampang marah akupun menuju tempat parkir bersama temanku mengambil sepeda motor dan bergegas pulang.
Siang hari aku bersama Gustine sahabatku, menyaksikan SMALAN’S FC bertanding.
Aku kembali melihat pemuda jabrik itu, rasa jengkel selalu bersemayam di hatiku.
Setelah futsal selesai, kamipun pulang dengan wajah riang karena kami merebut kemenangan dariSMA 1 JEKULO KUDUS.
Minggupun berlalu, dan Senin mulai dating. Karena ada upacara rutin setiap hari Senin, akupun berangkat lebih awal.
Sebelum upacara dimulai, aku bersama teman-teman mendengarkan musik dari ponselku didepan pintu kelas sambil melihat teman-teman dari kelas lain mondar-mandir di depan kami.
Musik dari ponselkupun berhenti sejenak, ternyata ada SMS masuk dari nomor tak dikenal.
Sehari tak terasa, hingga malampun kembali berjumpa. Nomor tak dikenal itu adalah Nata, satu dari pesannya adalah “Aku Nata, kamu maukan jadi temenku?” Tak tega akupun membalas pesannya dan aku mulai SMSan dengannya tiap hari karena dia orangnya asik. Seminggu berlalu kami mulai saling respon. Perasaan benciku terhadapnya, kini berubah menjadi perasaan kagum. Dan tanpa kuduga, tepat malm Takbiran Idul Qurban 17 November 2010 pukul 22.00, sepulangnya dia dari Takbiran dimasjid, diapun mengungkapkan perasaan yang selama ini dia pendam.
“Aku mencintai dan menyayangimu Nacha, kamu maukan jadi bagian dari hidupku dan bersemayam dalam hatiku ?”
Akupun menolaknya, karena hatiku tak bisa menyayanginya. Akupun trauma dengan kejadian 1tahun yang lalu. Bachtiar, seseorang yang mencintai dan menyayangiku harus tertidur selamanya karena Kanker Otak Stadium 4 yang mengerikan telah menggerogoti dirinya. Akupun terpukul dengan ini semua, dan aku belum siap memadu kasih dengan orang lain. Kamipun belum putus hingga sekarang. Dia meninggalkanku dan hanya menyisakan sepucuk surat, pesan terakhirnya.
Dear Nacha sayang
Sayang,aku harus pergi meninggalkanmu. Tak usah khawatir kelak akan datang seorang pemuda yang mirip denganku. Kita tak akan putus saying, hanya hubungan ini akan berlanjut hingga kita bersama lagi di akhirat nanti. Aku akan menunggumu, jangan menangis saying. Aku sangat mencintai dan menyayangimu hingga ujung ajalku.
From Bachtiar
Kuteteskan air mata tiada henti setelah kubaca surat itu.
Hari berganti hari akupun kembali ceria diantara orang-orang disekelilingku.
Kuhadapi kenyatan ini. Nata begitu membenciku bkarena aku menolak cintanya.
Akupun sedih dan hatiku sakit. Selang dua hari setelah tanggal 17, tepat tanggal 19 aku menerimanya menjadi kekasihku, mungkin dia adalah pengganti Bachtiar.
Nata adalah seseorang yang mampu menyadarkanku akan pentingnya ibadah dan ilmu. Dia adalah seorang yang taat beragama. Sejak kita bersama, tiap adzan selesai berkumandang diapun lekas menyuruhku shalat, dan belajar setelah malam tiba. Akupun mulai menjadi wanita yang taat beragama, karena setelah kepergian Bachtiar aku malas untuk shalat dan belajar. Sifat dan perlakuan Nata terhadapku yang membuat perasaan benciku dulu menjadi cinta dan sayang. Dan aku mulai mengerti arti Cinta Sejati.
Namun tak cukup sampai disini kisah cinta kita yang dilalui banyak rintangan.
Masalah demi masalah menerpa kami, tapi Allah berkehendak lain.
Kami dapat menyelesaikan masalah itu, hingga hubungan kami berlangsung 4 bulan.
Kukira sampai disini cobaan yang menerpa kami. Namun kualami cobaan yang paling bert dalam hidup kami. Kamipun dipaksa orang tua kami untuk putus, namun kami sepakat untuk vacuum. Karena tak kuat hati kami jika kami dipisahkan.
Kami rela menunggu hingga kelas XI nanti.
Orang tua kami bermaksud seperti itu dengan tujuan, kami harus bias masuk “Jurusan IPA”. Apa boleh buat, kami harus menuruti kemauan orang tua kami. Kamipun berjanji “Akan setia menunggu dan tidak akan mencari Istana Hati lagi.”
Mungkun sulit untuk kami lewati, namun demi cinta yang abadi, kami harus kuat.
Kalimat terakhir yang diucapkannya padaku adalah “Kamu harus sabar menunggu saying, kelak waktu akan mempertemukan kita kembali, yang kuat sayangku, Aku Mencintaimu.
Tak sanggup kutahan perih hati ini, akupun rela menanti.
Hari-hari yang kami nanti akhirnya tiba. Tanggal 2 Juni adalah Pengumuman Jurusan. Hatipun mulai berdebar, takut akan sebuah kenyataan. Akhirnya aku dan Nata masuk Jurusan IPA.
Kamipun satu kelas, senang dan riang hatiku tak dapat kubendung lagi.
Dan seperti janji yang dulu pernah kami ikrarkan. Kami akhirnya merajut kasih kembali, dan berlangsung hingga 2 tahun. Orang tua kamipun merestui. Akhirnya kami bahagia melewati hari-hari dalam hidup ini,bersama,berdua,selamanya.
Nama : ENDANG WIJAYANTI
No.Abs : 11
Kelas : X_5